Lazada Indonesia
Fortuna (c) 2013. Powered by Blogger.

Sunday 18 July 2010

Sadako Sasaki Vs Bom Atom


Jangan keburu salah paham, Sadako Sasaki yang satu ini bukan Sadako Sasaki dalam film Horror "The Ring" melainkan seorang pahlawan bagi banyak gadis di Jepang. Kisahnya diceritakan di banyak sekolah di Jepang pada saat peringatan jatuhnya Bom Atom di kota Hiroshima, Jepang.

Kisahnya bermula ketika bom atom itu dijatuhkan tanggal 6 Agustus 1945, di dekat rumahnya dekat Jembatan Misasa di Hiroshima. Saat itu Sadako hanya seorang gadis kecil berumur dua tahun.

Pada saat ledakan Sadako berada di rumah, sekitar satu mil dari Ground Zero, biarpun selamat tapi pada November 1954 cacar air telah berkembang di leher dan belakang telinganya. Kemudian di bulan Januari 1955, spot ungu sudah mulai terbentuk pada kakinya.

Selanjutnya, dia di diagnosis leukemia , yang oleh ibunya disebut sebagai "penyakit bom atom". Dia dirawat di rumah sakit pada tanggal 21 Februari 1955, dan diperkirakan dapat hidup paling lama hanya satu tahun.

Sahabat Sadako yaitu Chizuko Hamamoto datang ke rumah sakit untuk mengunjungi dan membuat potongan kertas emas menjadi persegi dan dilipat menjadi burung bangau kertas. Pada awalnya, Sadako tidak mengerti mengapa Chizuko melakukan ini tetapi kemudian Chizuko menceritakan kembali kisah tentang burung bangau kertas.

Terinspirasi oleh burung bangau kertas, ia mulai melipat sendiri, menurut tradisi orang Jepang bahwa orang yang melipat 1.000 burung bangau kertas dapat memperoleh satu permintaan/keinginan.

Dalam kasus ini terdapat 2 versi, versi yang populer berasal dari buku berjudul "Sadako dan ribuan burung bangau kertas" yang mana Sadako gagal menyelesaikan 1000 burung bangau kertas, sebelum meninggal Dia hanya mampu melipat 644 burung bangau kertas dan sisanya diselesaikan oleh teman sekolahnya yang kemudian menguburkan semua burung bangau kertas tersebut bersamanya.

Sedangkan versi terakhir yang mana pada Museum Monumen Perdamaian Hiroshima memperlihatkan/memamerkan bahwa Sadako telah menyelesaikan 1000 burung bangau kertas dan terus melipat hingga ajalnya.

Selama waktunya di rumah sakit kondisinya semakin memburuk, Sekitar pertengahan Oktober kaki kirinya bengkak dan berbalik menjadi ungu. Setelah keluarganya mendorongnya untuk makan sesuatu, Sadako meminta teh dari beras dan berkata "Ini bagus." Itulah kata terakhir yang diucapkannya. Bersama keluarga di sekitarnya, Sadako menghembuskan nafas terakhirnya pada pagi hari tanggal 25 Oktober 1955.

Setelah kematiannya, teman-teman sekolahnya menerbitkan kumpulan surat dalam rangka menggalang dana untuk membangun monumen untuk Sadako dan semua anak yang meninggal dari efek bom atom. Pada 1958, sebuah patung Sadako memegang bangau emas ini diresmikan di Monumen Perdamaian Hiroshima , juga disebut Dome Genbaku.

Di kaki patung Sadako terdapat sebuah plat yang berbunyi "Ini seruan Kami. Ini Doa kami. Perdamaian Di Bumi"

0 komentar

Post a Comment