Layanan chatting Windows Live Messenger akhirnya resmi ditutup Microsoft. Layanan ini akan mulai berhenti beroperasi pada kuartal pertama tahun 2013 dan sebagai gantinya, Microsoft mengimbau pelanggannya untuk migrasi ke Skype, layanan VoIP yang diakuisisinya pada tahun 2011 silam dengan nilai $8,5 miliar. Skype memiliki fitur video calling dan brand yang lebih oke, sehingga menjadi aplikasi chatting andalan Microsoft.
Dengan
Skype user dapat menggunakan fitur seperti chatting menggunakan semua platform
termasuk iPad dan Android, mengirim pesan instan, membuat panggilan video,
berbagi screen, bergabung dengan chat group, dan mengakses kontak lewat
perangkat mobile mereka.
Meski
telah ditutup, pengguna Live Messenger masih dapat login menggunakan akun
Microsoft mereka. Semua kontak juga tidak akan hilang karena Microsoft sudah
mengupdatenya ke Skype versi terbaru yaitu Skype 6.0, Setelah meng-install versi
terbaru Skype tersebut, pengguna cukup log in dengan
akun Live Messenger untuk melakukan import kontak.
Menutup
Live Messenger dan pindah ke Skype tentu tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Tercatat, Live Messenger milik Microsoft memiliki pengguna aktif
sebanyak 100 juta orang sedangkan Skype saat ini ada 280 juta pengguna, mengalami
peningkatan pengguna 100 juta sejak diakuisisi oleh Microsoft.
Jika Microsoft berhasil "memaksa" semua pengguna Messenger pindah ke Skype, maka layanan tersebut akan mengalami peningkatan pengguna hingga 36 persen.
Jika Microsoft berhasil "memaksa" semua pengguna Messenger pindah ke Skype, maka layanan tersebut akan mengalami peningkatan pengguna hingga 36 persen.
0 komentar
Post a Comment