
Operasi SAR seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan terhadap musibah seperti kapal tenggelam, pesawat jatuh, kebakaran, gedung runtuh, gempa bumi dan lain-lain.
Nah untuk tujuan tersebut, sekelompok peneliti yang berasal dari North Carolina State University dengan menggunakan sistem antarmuka elektronik mengembangkan metode untuk mengarahkan dan mengontrol kecoak menggunakan remote control.

Menurut Bozkurt, membuat robot ukuran kecil yang dapat melakukan kegiatan yang sedemikian rupa dengan kondisi yang dinamis sangatlah sulit. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengembangkan kecoak biobotik. Untuk melakukannya, para peneliti menggunakan seekor kecoak mendesis Madagaskar dan sebuah chip komputer yang murah dan ringan serta penerima nirkabel untuk mengirimkan sinyal ke kecoak.
Kelihatan seperti kecoak yang sedang membawa ransel kecil. Dengan berat yang hanya 0,7 gram, sudah termasuk mikrokontroler yang memonitor perangkat antarmuka antara elektroda yang ditanamkan dan jaringan sehingga sistem saraf kecoak tidak terganggu.

Kabel yang melekat di antena berfungsi sebagai pengontrol arah gerak kecoak, memberikan muatan listrik yang mengirim sinyal ke sistem saraf sehingga kecoak berpikir menyentuh dinding dan mengambil arah yang berlawanan.
Suatu hari makhluk menjijikkan bagi sebagian orang ini bakal menggantikan tugas berat Tim SAR menyelinap ke lokasi bencana untuk mengumpulkan informasi dan mencari korban yang selamat.
0 komentar
Post a Comment