Ada 2 suku di Nepal yang sangat terkenal, yaitu Suku Sherpa yang dikenal sebagai suku pendaki ulung (menjadi pemandu di pegunungan Himalaya), satu lagi adalah Suku Gurkha, yang sangat berani dan displin dalam berperang. Gurkha terkenal dengan kemampuan berperangnya yang alamiah, agresif di medan perang, tidak takut mati, loyalitas yang tinggi, pekerja keras dengan fisik yang kuat serta dapat bertahan dan menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi medan perang yang berbeda.
Gurkha dikenal terutama karena keberanian dan kekuatannya dalam Brigade Gurkha dalam Angkatan Darat Britania Raya (Inggris) serta Angkatan Darat India. Mereka juga terkenal karena pisau khas mereka yang disebut kukri. Perlu diketahui, Kukri adalah senjata tradisional suku Gurkha, dengan bentuk yang cukup unik karena sedikit melengkung mengarah ke depan. Di disain khusus sedemikian rupa, sehingga dapat menebas leher dengan sekali babatan. Dan yang lebih menarik lagi, sekali Kukri dihunus dari sarangnya pantang tidak meminum darah. Itulah sebabnya mengapa tentara Gurkha selalu mengiris jari tangannya sehabis mengasah atau membersihkan Kukrinya.
Pada zaman kolonial sewaktu terjadi Perang di Nepal, Inggris begitu terkesan atas kegigihan dari pasukan Gurkha dan kemudian merekrut mereka untuk bekerja dengan East India Company di India dan British Army. Semula mereka menjadi tentara bayaran, tapi akhirnya masuk dalam jajaran British Army yang digaji layaknya tentara Inggris sendiri atau legiun asing pada umumnya.
Pasukan Gurkha mempunyai unit perang sendiri dengan nama "Brigade of Gurkha" yang dibentuk pada tahun 1815 sebagai salah satu bagian dari jajaran top angkatan bersenjata Inggris. Sejak terbentuk, pasukan ini telah terlibat dalam berbagai medan pertempuran. Ketika pecah Perang Dunia I, sebanyak 100.000 prajurit dari Brigade of Gurkha telah dikerahkan oleh Inggris. Mereka ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Palestina dan Salonika. Mereka mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada Perang Dunia II sebanyak 112.000 prajurit dari Brigade of Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia dan Yunani sampai Malaysia dan Singapura dan mereka mendapat 10 Victoria Crosses.
Cerita mengenai kehebatan dan keberanian prajurit Gurkha sangatlah banyak, salah satunya adalah saat berkecamuk perang Malvinas (Falkland War, 1982), dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina bahwa mereka akan menerjunkan 1 batalyon Gurkha-nya. Mendengar itu tentara Argentina lari tunggang langgang meninggalkan pos-pos mereka. Cerita dari Perang Dunia II di front pertempuran Tunisia (Afrika Utara), pasukan Gurkha yang sudah kehabisan amunisi membuang senapan mereka dan berlarian naik ke atas tank-tank Jerman di tengah-tengah hujan peluru dengan menggorok tentara Jerman dengan Kukri.
Cerita lainnya, Ada seorang prajurit Gurkha tentara Inggris yang bernama Sersan Dip Prasad Pun, Ia seorang diri berjuang dari serangan oleh setidaknya selusin gerilyawan Taliban di Afghanistan dan dianugerahi Conspicuous Gallantry Cross, medali tertinggi kedua di Inggris untuk keberanian.
Saat itu Ia Sendirian bertugas di sebuah pos pemeriksaan di dekat Babaji di provinsi Helmand, Sersan Pun menembak lebih dari 400 tembakan, meluncurkan 17 granat dan meledakkan sebuah ranjau sendirian untuk menggagalkan serangan Taliban. Ia menghabiskan seluruh amunisinya dan terpaksa menggunakan senapan mesin tripod untuk mengusir antara 15 sampai 30 orang Taliban.
Prajurit Gurkha juga terkenal karena sangat patuh terhadap perintah dari atasan diberikan kepada mereka. Seorang konsultan keamanan pernah berkata, "Ketika Anda bekerja dengan Gurkha, Anda harus sangat berhati-hati apa yang Anda katakan kepada mereka, karena jika Anda memberitahu Gurkha untuk menjaga pintu ini dan jangan biarkan siapa pun masuk, maka dia akan berjaga disana seharian, bahkan jika keluarganya harus membawakannya makan malam. Dan ketika Anda datang kembali di pagi hari, akan ada tumpukan mayat di sisi lain. Itulah sebabnya mengapa Gurkha begitu disegani oleh kawan dan ditakuti oleh lawan.
Masih ingat berita kaburnya tersangka teroris Mas Slamet Kastari (Pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah) dari Pusat Penahanan Whitley Road di Singapura, Pemerintah Singapura tak ingin kehilangan muka, mereka juga mengerahkan prajurit Gurkha dalam pencarian.
Saat ini bukan hanya Inggris yang merekrut Gurkha dalam jajaran pasukannya, Singapura, India, Malaysia, Brunei, Hongkong (sebelum penyerahan ke RRC) tercatat memakai Gurkha dalam kesatuan angkatan bersenjata mereka. Bahkan di Brunei, Gurkha dipakai sebagai Special Force Penjaga Sultan Brunei.
Kunjungi Website Museum Gurkha :
http://www.thegurkhamuseum.co.uk/
Gurkha dikenal terutama karena keberanian dan kekuatannya dalam Brigade Gurkha dalam Angkatan Darat Britania Raya (Inggris) serta Angkatan Darat India. Mereka juga terkenal karena pisau khas mereka yang disebut kukri. Perlu diketahui, Kukri adalah senjata tradisional suku Gurkha, dengan bentuk yang cukup unik karena sedikit melengkung mengarah ke depan. Di disain khusus sedemikian rupa, sehingga dapat menebas leher dengan sekali babatan. Dan yang lebih menarik lagi, sekali Kukri dihunus dari sarangnya pantang tidak meminum darah. Itulah sebabnya mengapa tentara Gurkha selalu mengiris jari tangannya sehabis mengasah atau membersihkan Kukrinya.
Pada zaman kolonial sewaktu terjadi Perang di Nepal, Inggris begitu terkesan atas kegigihan dari pasukan Gurkha dan kemudian merekrut mereka untuk bekerja dengan East India Company di India dan British Army. Semula mereka menjadi tentara bayaran, tapi akhirnya masuk dalam jajaran British Army yang digaji layaknya tentara Inggris sendiri atau legiun asing pada umumnya.
Pasukan Gurkha mempunyai unit perang sendiri dengan nama "Brigade of Gurkha" yang dibentuk pada tahun 1815 sebagai salah satu bagian dari jajaran top angkatan bersenjata Inggris. Sejak terbentuk, pasukan ini telah terlibat dalam berbagai medan pertempuran. Ketika pecah Perang Dunia I, sebanyak 100.000 prajurit dari Brigade of Gurkha telah dikerahkan oleh Inggris. Mereka ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Palestina dan Salonika. Mereka mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada Perang Dunia II sebanyak 112.000 prajurit dari Brigade of Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia dan Yunani sampai Malaysia dan Singapura dan mereka mendapat 10 Victoria Crosses.
Cerita mengenai kehebatan dan keberanian prajurit Gurkha sangatlah banyak, salah satunya adalah saat berkecamuk perang Malvinas (Falkland War, 1982), dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina bahwa mereka akan menerjunkan 1 batalyon Gurkha-nya. Mendengar itu tentara Argentina lari tunggang langgang meninggalkan pos-pos mereka. Cerita dari Perang Dunia II di front pertempuran Tunisia (Afrika Utara), pasukan Gurkha yang sudah kehabisan amunisi membuang senapan mereka dan berlarian naik ke atas tank-tank Jerman di tengah-tengah hujan peluru dengan menggorok tentara Jerman dengan Kukri.
Cerita lainnya, Ada seorang prajurit Gurkha tentara Inggris yang bernama Sersan Dip Prasad Pun, Ia seorang diri berjuang dari serangan oleh setidaknya selusin gerilyawan Taliban di Afghanistan dan dianugerahi Conspicuous Gallantry Cross, medali tertinggi kedua di Inggris untuk keberanian.
Saat itu Ia Sendirian bertugas di sebuah pos pemeriksaan di dekat Babaji di provinsi Helmand, Sersan Pun menembak lebih dari 400 tembakan, meluncurkan 17 granat dan meledakkan sebuah ranjau sendirian untuk menggagalkan serangan Taliban. Ia menghabiskan seluruh amunisinya dan terpaksa menggunakan senapan mesin tripod untuk mengusir antara 15 sampai 30 orang Taliban.
Prajurit Gurkha juga terkenal karena sangat patuh terhadap perintah dari atasan diberikan kepada mereka. Seorang konsultan keamanan pernah berkata, "Ketika Anda bekerja dengan Gurkha, Anda harus sangat berhati-hati apa yang Anda katakan kepada mereka, karena jika Anda memberitahu Gurkha untuk menjaga pintu ini dan jangan biarkan siapa pun masuk, maka dia akan berjaga disana seharian, bahkan jika keluarganya harus membawakannya makan malam. Dan ketika Anda datang kembali di pagi hari, akan ada tumpukan mayat di sisi lain. Itulah sebabnya mengapa Gurkha begitu disegani oleh kawan dan ditakuti oleh lawan.
Masih ingat berita kaburnya tersangka teroris Mas Slamet Kastari (Pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah) dari Pusat Penahanan Whitley Road di Singapura, Pemerintah Singapura tak ingin kehilangan muka, mereka juga mengerahkan prajurit Gurkha dalam pencarian.
Saat ini bukan hanya Inggris yang merekrut Gurkha dalam jajaran pasukannya, Singapura, India, Malaysia, Brunei, Hongkong (sebelum penyerahan ke RRC) tercatat memakai Gurkha dalam kesatuan angkatan bersenjata mereka. Bahkan di Brunei, Gurkha dipakai sebagai Special Force Penjaga Sultan Brunei.
Kunjungi Website Museum Gurkha :
http://www.thegurkhamuseum.co.uk/
0 komentar
Post a Comment