Itu bukan rencana yang buruk tapi ada sedikit atau mungkin menjadi salah satu cacat besar pada pelariannya.
Keberanian tawanan gendut ini mencari kebebasan berakhir dengan bencana total setelah ia tersangkut di lubang pelariannya dan akhirnya dikelilingi oleh penjaga yang cekikikan menyaksikan dia meninggalkan dua kaki yang masih terjebak di dalam sel.
Petugas pemadam kebakaran di kota Brazil Ceres akhirnya harus dipanggil untuk membebaskan narapidana Rafael Valadao ketika perut besarnya menghentikannya untuk melarikan diri.
Penjaga penjara memperparah rasa malunya dengan berdiri disekililingnya sambil tertawa.
Pihak berwenang masih memburu teman satu selnya yang berhasil melarikan diri terlebih dahulu. Dua narapidana lain menunggu di belakang Valadao juga melihat harapan mereka untuk bebas digagalkan oleh halangan tak terduga dalam upaya pelarian mereka.
Keempat narapidana merencanakan pelarian mereka di sebuah penjara di Ceres di pusat Goias negara Brasil. Petugas pemadam kebakaran datang sekitar jam 2 pagi, setelah dua narapidana yang menunggu giliran di belakang Valadao gagal dalam berbagai upaya untuk mendorongnya melalui lubang yang telah mereka buat dengan batang logam. Valadao kemudian dibawa ke rumah sakit di bawah perlindungan polisi dengan tulang rusuk diperkirakan patah.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan: "Dia menjerit kesakitan ketika bantuan tiba. Dia tampaknya telah meremehkan ukuran perutnya."
0 komentar
Post a Comment